Sabtu, 21 Mei 2016

Trip Banyuwangi & Sekitarnya Versi Ane Dkk - Bag 2 + Itinerary & Biaya


Trip Banyuwangi & Sekitarnya Versi Ane Dkk - Bag 2

Entri sebelumnya ane ceritain dari awal perjalanan sampe perjalanan ke Gilimanuk Bali, nah disini ane bakal lanjutin cerita selama di Gilimanuk Bali, Kawah Ijen, dan Pantai Pulau Merah. Pertama-tama ane ceritain perjalanan selama di gilimanuk Bali yang cuma mampir sebentar. Ya kira-kira hampir 4 jam an lah lamanya, karena tujuan kami saat itu hanya demi kulineran khas Gilimanuk. Yaitu Ayam Betutu :) .
Persiapan Tiba Di Pelabuhan Gilimanuk

Hampir 30 menit lamanya perjalanan kapal Feri dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali. Kami pun tiba dan langsung menuju pintu keluar pelabuhan, dengan melalui pemeriksaan motor dan identitas pribadi terlebih dahulu. Jadi, misal kalian pada mau ke Bali dengan membawa kendaraan, usahakan jangan membawa motor bodong dan wajib membawa kartu identitas pribadi.

 Rute Jalan Selama Di Gilimanuk (Via Google My Maps)

Selesai pemeriksaan, kami langsung menuju Taman Patung Dewa Siwa Gilimanuk untuk beristirahat terlebih dahulu. Di taman ini tidak ada tiket masuk alias gratis, dan asyiknya disini tuh terdapat beberapa gazebo untuk beristirahat sejenak sembari menikmati pantai. Selain itu juga, kita dapat melihat kegiatan ceria dari anak-anak kecil yang sedang berenang di pantai.


Si Bro Yang Menikmati Pantai & Mengingat Mantan haha


Ini Bukan Danau, Melainkan Pantai Dengan Pemandangan Pulau Kalong & Pulau Menjangan

Icon dari taman ini adalah patung Dewa Siwa yang berdiri kokoh tepat ditengah-tengah taman, dengan memiliki warna biru. Menurut agama Hindu di Bali, Dewa Siwa dipercaya sebagai dewa yang mengembalikan manusia ke unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta (Tanah, Air, Udara, Api & Rang Akasa).

Patung Dewa Siwa Dengan Warna Biru Pada Tubuhnya

Keindahan Taman Patung Dewa Siwa, Gilimanuk Bali

1 jam lamanya kami menikmati keindahan di pantai ini, dan kami langsung tancap gas motor menuju Pantai Karangsewu. Selain tidak ada tiket masuk alias gratis, pantai ini memiliki keunikan sendiri. Yaitu pantai dengan air laut yang tenang dan tanpa pasir pantai sama sekali, melainkan batu karang dan padang rerumputan. Untuk menuju lokasi ini, kita akan melewati lahan kosong yang luas seperti lapangan bola dengan sekelilingnya pohon-pohon bakau.

 
 Pantai Karangsewu Yang Tanpa Pasir Pantai, Melainkan Karang


Spot Yang Jadi Rebutan Buat Foto-foto

Di pantai Karang Sewu, kami beristirahat di warung kecil yang ada disini sembari memesan jagung bakar dan juga minuman es Temulawak. Ya lumayanlah, sambil santai-santai di sore hari dengan pemandangan Pantai Karangsewu yang dihiasi Pulau Kalong dan Pulau Menjangan disebrang sana :)

Karna semakin sore, kami pun langsung menuju tujuan utama kami selama di Gilimanuk yaitu Kuliner Ayam Betutu. Nah disini kami memilih Rumah Makan Ayam Betutu Ibu Lina, karena lokasinya berdekatan dengan Masjid Al Maghfirah. Sehingga kami dapat melaksanakan ibadah solat terlebih dahulu.
 
Karena Lupa Foto Rumah Makannya, Kami Screenshot di Google Street View Aja :)

Ayam betutu yang khas Gilimanuk Bali ini sangatlah lezat, dilengkapi bumbu rempah yang berasa banget dan juga sambal matah dengan irisan bawang merahnya. Kami pun sangat puas makan disini, sampai-sampai gak bersisa makananya kecuali tulang ayam hehe :)

Magrib pun tiba, kami langsung tancap gas menuju pelabuhan Gilimanuk untuk pulang Ke Banyuwangi menuju penginapan. Yah kira-kira hampir 2 jam perjalanan lamanya, kami tiba di penginapan Toko Subur yang lokasi dekat Stasiun Karangasem.

Perjalanan Kapal Feri Menuju Pulang Ke Banyuwangi

Kurang lebih pukul 21:00 WIB, kami tiba di penginapan Toko Subur dan langsung Isoma dan tidur. Selain itu juga, kami tidak lupa melakukan persiapan untuk ke Kawah Ijen, dengan teman baru kami selama di Banyuwangi. Untuk menuju perjalanan Ijen,  kami berangkat pukul 00:30 WIB alias jam setengah 1 pagi. Mengapa berangkat dini hari? soalnya kami tidak ingin ketinggalan melihat Blue Fire kedua yang ada di dunia setelah Islandia. Nah maka dari itu, beruntung banget kalo Indonesia punya fenomana alam Blue Fire seperti yang ada di Kawah Ijen ini.

Lama perjalanan dari penginapan menuju Pos Paltuding (Pos Masuk Kawasan Ijen), memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan. Dan loket masuk Kawasan Ijen ini, dibuka pada pukul 1:30 WIB. Namun, ada beberapa perlengkapan yang gak boleh ketinggalan jika ingin ke Kawah Ijen pada dini hari. Yaitu masker khusus anti asap belerang (sewa saja di Pos Paltuding), sarung tangan, jaket tebal, senter, minyak angin, dan lain-lain. Soalnya Gunung Ijen memiliki ketinggian diatas 2000 mdpl, jadinya dingin banget sob.


Siap-siap Jalan Kaki Kawah Ijen

Dari Pos Paltuding menuju Kawah Ijen, memerlukan waktu 2 jam perjalanan dengan santai. Jalanan menuju kawah ijen, memang membuat kami terlalu banyak istirahat. Salah satunya istirahat di Pos Timbang, yang menjadi tempat para pekerja tambang untuk menimbang belerang ijen.

Blue Fire pun terlihat saat kami tiba dipuncak. Dan ternyata untuk melihat Blue Fire yang lebih jelas, kami haruslah turun menuju bibir kawah. Untuk menuju kawah pun hampir setengah jam, dan agak sulit pula. Karena kondisi jalan setapak, dengan tebing bebatuan dipinggirnya. Menurut kami ini sangat bahaya, karena yang dikhawatirkan terjadi longsor bebatuan besar dan juga bahaya asap belerang apabila mengepung kami saat berada di bawah. Ya mudah-mudahan gak terjadi aja buat kedepannya, tapi lebih recommended sih dari atas saja sudah cukup. Dan lebihbagus sih kalau sudah disediakan teropong, jadi kita tidak perlu turun ke bibir kawah untuk melihat Blue Fire.

Nah untuk foto-fotonya seperti ini nih :

Blue Fire Kawah Ijen

Masih Blue Fire

Ketangguhan Pekerja Tambang Belerang, 
Karena Kuat Menahan Asap Belerang

Kalau Ingin Foto Blue Fire Lebih Jelas, 
Bawalah Senter Jarak Jauh

Kalau menurut kami waktu itu sih, jangan hanya melihat Blue Fire saja kalau ke Kawah Ijen. Tapi lihat juga ketangguhan para pekerja tambang belerang yang kuat menahan asap belerang saat bekerja. Padahal para pengunjung saja sudah panik tidak kuat menahan asap belerang, saat asap mulai mengepul. Tapi para pekerja tambang belerang, kuat sekali menahan bau asapnya. Selain itu juga, mereka sangat kuat sekali memikul belerang yang beratnya hampir 80 Kg menuju Pos Timbang. Ya semoga saja hasil yang mereka dapat, sesuai dengan jerih payahnya. Aamiin

Selesai melihat Blue Fire, kami langsung menuju keatas kembali. Karena saat matahari terbit, pemandangan dari atas sini, sangat bagus untuk melihat sunrise dan juga cocok untuk foto-foto.


Kawah Ijen Dipagi Hari

Sohib Yang Keturunan Arab + Tiongkok

Di Puncak Gunung Ijen



 Relief Sekitar Kawah Ijen

 Masih Disekitar Kawah Ijen

 Tebing Disekitar Kawah Ijen

Selesai menikmati keindahan Kawah Ijen, selanjutnya kami menuju Pos Paltuding sekaligus pulang ke Penginapan. Karena tujuan kami selanjutnya adalah Pantai Pulau Merah, yang letaknya di Selatan Banyuwangi.

Selama perjalanan pulang, kami tidak lupa untuk memotret keindahan alam disekitar objek wisata ini. Untuk fotonya seperti ini nih :
Hasil Potret  Big Bos Sigit 

 Pepohonan Kering Bekas Terbakar

 Pemandangan Saat Perjalanan Pulang

 Kemanapun Pergi, Sarapannya Tetap Pop Mie :)
 (Lokasi Samping Pos Timbang Belerang)

 Kira-kira Seperti Inilah Perjalanan Pulang

Sekitar pukul 09:00 WIB, kami tiba dipenginapan dan langsung mandi, makan dan istirahat hingga waktu zuhur tiba. Untuk menuju pantai Pulau Merah, memerlukan waktu 2 jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Dan alangkah baiknya gunakan aplikasi Maps yang ada di smartphone, namun jika tidak menggunakan aplikasi tersebut pun tidak apa-apa. Karena selama perjalanan banyak petunjuk jalan yang jelas untuk menuju pantai tersebut. Selain itu juga, untuk masalah kondisi jalan sangatlah bagus.

Pantai Pulau Merah memang sangat indah, dengan pemandangan pulau merah dan ombak panjang yang cocok untuk kegiatan surfing. Maka tidaklah heran, apabila ke pantai ini banyak para turis lokal maupun mancanegara melakukan kegiatan surfing. Demi meningkatkan promosi wisatanya, pemerintah setempat pun pernah mengadakan acara-acara di Pantai Pulau Merah. Seperti perlombaan surfing tingkat internasional.

Namun sayangnya, saat kami datang  tidak ada even promosi wisata Banyuwangi. Sehingga, kami hanya sekedar menikmati keindahan sore hari di Pantai Pulau Merah.
 Pulau Merah yang letaknya kurang lebih 100 m dari bibir pantai

 Pinggir Pantai Pula Merah

 Hamparan Pasir Di Pantai Pulau Merah

 Jelema Loba Gaya

 Menjelang Magrib Di pantai Pulau Merah

 Menjelang Magrib Di pantai Pulau Merah (2)

Selesai menikmati sore hari di Pantai Pulau Merah, selanjutnya kami menuju kota untuk mencicipi kulineran khas Banyuwangi yaitu Nasi Tempong. Untuk kulineran Nasi Tempong, kami memilih lokasi di Taman Blambangan yang letaknya tidak jauh  dengan Taman Sri Tanjung.

 Lokasi Taman Blambangan (Via Google Maps)

Taman Blambangan adalah salah satu alun-alun yang ada di Banyuwangi Kota, dan yang terbesar. Jika pada hari minggu, sekitaran lokasi taman ini diadakan Car Free Day dan pada malam hari ditaman ini sangat ramai untuk wisata malam bersama keluarga. Di Taman Blambangan ini, kita dapat kulineran disekitar kantin yang sudah tersedia disini. Dan ada berbagai macam jajanan yang disediakan, salah satunya yang khas Banyuwangi adalah Nasi Tempong.

Nasi Tempong yang kami makan saat itu, terdiri dari sayuran bayam yang sudah direbus, tahu tempe goreng, ikan jambal goreng, paha ayam goreng, dan yang paling utama adalah sambalnya yang berbeda dengan sambal yang lain. Selain rasa yang enak dan lezat, harganya pun cukup terjangkau.

Makan Nasi tempong di Taman Blambangan pun selesai, kami langsung menuju penginapan Toko Subur untuk kembalikan motor & persiapan buat pulang esok pagi pada pukul 05:15 WIB. Dan tidak lupa di Toko Subur ini, kami membeli beberapa oleh-oleh khas Banyuwangi untuk keluarga & teman. Oleh-oleh khas Banyuwangi yang saat itu kami beli seperti Kue Bagiak, Dodol Jambu Merah, dan Suwar Suwir. Jadi, belum lengkap rasanya habis dari banyuwangi kalau tidak beli oleh-oleh :) .

Pada Pukul 05:00 WIB, kami pamit kepada pemilik Toko Subur dan langsung bergegas menuju Stasiun Karangasem. Kereta yang kami naiki saat itu, adalah kereta Tawang Alun dengan transit terlebih dahulu di Kota Malang. Untuk lama perjalanannya sendiri, adalah kurang lebih 8 jam perjalanan. Sehingga kami tiba di Stasiun Malang pada pukul 13:00 WIB.

Karena kereta pulang menuju Jakarta pada pukul 17:00 WIB, maka untuk mengisi waktu yang kosong kami mampir ke aremania store dan yang pastinya kulineran di Warung Bakso Presiden. Untuk lokasi Bakso Presiden sendiri, kami memilih yang ada di Jl. Batanghari dengan menaiki angkot terlebih dahulu. Karena sensasi makan bakso disini adalah antriannya yang panjang, dan letaknya tepat dipinggir rel kereta api. Sehingga apabila ada kereta yang lewat, maka meja makan kita akan bergetar hehe :)


   Suasana Antrian Bakso Presiden

 Nyebrang Rel Kereta Dulu Buat Menuju Warung Bakso Presiden

Wuis Mangan, kami langsng kembali menuju Stasiun Malang untuk pulang ke Jakarta dengan Kereta Api Matarmaja pada pukul 17:00 WIB. Lama perjalanan dengan kereta ini adalah kurang lebih 17 jam. Jadi ya nikmati saja lamanya perjalanan pulang, yang penting tujuan ke Banyuwangi sudah tercapai. Untuk rinciannya sendiri adalah sebagai berikut :

Itinerary Yang Ane Pribadi Buat

Dari itinerary yang sudah ane buat, alhamdulillah lancar jaya kecuali snorkeling di Pantai Bama. Soalnya waktu itu kami tidak melihat adanya pengelola untuk kegiatan snorkeling di pantai ini, kemungkinan karna sudah sore hari dan mau menjelang magrib kali ya hehe :)

 Rincian Biaya Yang Dikeluarkan, Belum Termasuk Makan

Untuk biaya perorang yang dikeluarkan saat itu, 810 rebu rupiah. Tapi itu belum termasuk makan masing-masing. Untuk masalah mahal atau tidak makan selama di Banyuwangi, kalau menurut ane sih murah-murah asalkan makan sewajarnya ya hehe :)

Dari semua biaya tersebut, ane dkk udah persiapan selama 4 bulan. Jadi selama 4 bulan itu, kami mulai dari menyicil beli tiket kereta berangkat terlebih dahulu, kemudian menyicil beli tiket kereta pulang, kemudian DP penginapan dahulu, kemudian menabung atau menyisihkan uang jajan sampai tiba di hari pemerangkatan. 

Yang penting keinginan ke Banyuwangi tercapai hehe.

SEKIAN & TERIMAKASIH  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar